Kamis, 10 Desember 2020

Konsep Rejeki

Satu hal yang aneh tapi nyata kalau ikut kalkulator Allah adalah semakin banyak memberi malah semain banyak rejeki

Syaratnya cuma harus taqwa kepada Allah

Taqwa artinya percaya

Mengapa orang pelit hatinya resah?

Karena dia gak pernah memberi orang, maa dia juga gak pernah merasakan dapat balasan berlipat-Nya

Maka dari itu orang pelit hartanya selalu berkurang

Orang susah itu bisa jadi ladang rejeki kita

Banyak orang pengen kaya lalu ngedeketin orang kaya

Padahal dia lupa kalau di kalkulator Allah, ladang rejeki kita malah sebaliknya

Jadi mulai sekarang yuk belajar jadi orang sabar, orang kuat, gak boleh pantang menyerah

Kembali belajar biar ilmu kalian banyak, buat apa? 

Ya buat bantu orang, karena makin banyak bantu orang akan makin banyak berkahnya, InsyaAllah

Jumat, 27 November 2020

Jangan

Jika kita sudah pernah merasakan dibohongi, jangan membohongi

Jika kita sudah pernah merasakan sakit hati, jangan menyakiti

Jika kita sudah pernah merasakan patah, jangan mematahkan 

Jika kita sudah pernah merasakan dikhianati jangan mengkhianati 

Jika kita sudah pernah merasakan caci maki, jangan memaki 

Jika kita sudah duluan merasakan penderitaan, jangan menebarkan keorang lain

Manusia terkadang lupa akan belajar dari kesalahan, penyesalan dan rasa sakit yang pernah dirasakan sendiri

Padahal, pencipta punya tujuan kenapa harus kita dulu yang merasakan 'ini' semua ketimbang mereka diluar sana

Mungkin tujuan pencipta cukup baik agar makhluknya banyak menebar kebaikan dan cinta kasih sayang

Tetapi, lantas kenapa tidak demikian?

Kenapa mereka harus menyempitkan pikiran mereka hanya karena hasut ego dan hawa nafsu?

Merasa tak adil lantas harus men-dendam agar semua manusia harus merasakan hal setimpal atas kesalahan yang kau buat?

Padahal setiap nyawa melakukan kesalahan yang berbeda dengan konsukensi yang berbeda-beda bukan

Hidup itu sebenarnya mudah, masalah itu tidak akan datang jika kita sendiri yang melakukannya

Mengapa enggan sekali melakukan kebaikan, padahal cukup keji membagikan rasa sakit kepada orang lain

Lakukanlah perbuatan terpuji sesuai suara bisikan lembut nuranimu, jangan membagikan rasa sakit yang tidak pernah dilakukan orang lain hanya karena kau merasa tak adil

hayyu salma

Kamis, 26 November 2020

Goodnight After Morning

We met people for reasons

For  the possibilities in the moment we met a certain person and why we met the way we did

To see the reason behind every hello and every goodbye

For ever hello leads to another goodbye, and every goodbye could mean forever

Looking back at the things we once had, the things we did, the feelings we felt

Wondering what made us never so sure

But admitting that we weren't so sure was another thing to be more uncertain about

Well, maybe life is a series of uncertain thins 

They say choices are there to be made, but once a choice is made, usually we sacrifice something out of it

So, sometimes we just kiss the pain away, until time itself finally has the answers

Living life searching for those answers makes us wonder about a lot more questions than we can ever think of

Often times most of those are left hanging, and so many harsh answers to be found out later

Some nights are harder, harsher than any other nights, when you start to ask yourself what is the reason behind everything 

About what happened, in every meeting, every possibility, every heartbreak, even every little thing that somehow, you just realized, matters to you

All the midnight dialogues between tthe heart and the brain that keep you awake at 4 AM until you fall asleep unwrittingly

An how come feelings just aren't there anymore?


Selasa, 24 November 2020

Letter Y for Yuanito Yoga Pratama

Selalu ketika aku tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata aku selalu menuliskannya lewat pesan

Hari ini Ulang Tahunmu genap yang ke-28. 

Kuucapkan sepatah dua patah kata untukmu lewat pesan whatsapp. Berharap dihari kelahiranmu, kau diberkahi dan senantiasa dalam lindungan-Nya. Mendapatkan jodoh terbaik dunia & akhirat. 

Balasannya sama-sama meng-aamiin kan doa baik. 

Aku yakin ada percakapan lain yang lebih menarik dari percakapanku denganmu di kontak whatsapp-mu. 

Walau belum lama kita mengenal, kau harusnya tahu aku yang sedang menaruh hati padamu. 

Nyatanya sebagai perempuan pun susahnya mengutarakan hati. 

Setelah yang kemarin, aku jatuh hati lagi dengan seseorang yang baru saja kukenal. 

Bahkan belum bertemu denganmu pun, aku sudah merasa yakin. 

Sayang sekali nyaliku tak sebesar rasaku padamu. 

Aku tidak pernah berani mengungkapkan apa yang aku rasakan padamu. 

Mungkin kau menganggap aku aneh, karena bisa menyukai seseorang yang belum pernah aku temui. 

Tapi harusnya kau tahu, yang namanya perasaan tidak pernah berbohong. 

Entah kali keberapa, akhir-akhir ini setelah bertemu denganmu aku selalu menyebut namamu dalam doa-doaku. Berharap malaikat mencatatnya dan Allah mengabulkannya. 

Sejak match denganmu saat itu, aku jadi malas swipe kanan lagi. 

Mungkin Allah belum mengijinkannya. 

Mungkin Allah memang hanya mempertemukan kita hanya sebatas teman. 

Rasanya ingin kau tahu perasaanku. 

Aku selalu menyebutmu dalam doaku.

Aku selalu no mention tweet tentangmu. 

Aku selalu menunggu chat darimu.

Sayang terkadang semua tidak sesuai dengan ekspektasiku.

Ketika nanti kau baca ini, mungkin keadaan sudah berbeda. 

Tapi ketahuilah aku yang aneh ini pernah menyukaimu. 

Kadang aku ngerasa nggak pantes. 

Hanya, aku juga tak bisa membohongi perasaanku.

Kalau kamu baca, aku cuma mau bilang... 

Aku menyayangimu, titik.

Semoga kelak kita dapat berjumpa, bercerita dan berteman.

Selamat Ulang Tahun mas Yuanito Yoga

Selasa, 10 November 2020

Karena Kita...

Karena kita tak pernah berharap untuk dipertemukan

Karena kita tak pernah saling merindu

Karena kita tak pernah mencintai segila ini

Mungkin 'Karena kita tak pernah'

Takdir berkata lain

Membiarkan kita bertemu, saling mencintai 

Dan merindu disaat jauh

Karena kita tak pernah menyalahi takdir

Karena kita akhirnya saling mencintai

Karena semesta menginginkan kita bersama

Karena kita adalahh paduan yang serasi 

Karena kita percaya akan skenario Tuhan

Terima kasih sudah datang! 

Karena kamu tepat pada waktunya 

Kamis, 15 Oktober 2020

Nenek Tersayang

Cukup 26 tahun Nenek nemenin aku 
Cukup 24 tahun Nenek nemenin Indra
Cukup 23 tahun Nenek nemenin Tika dan Indri
Cukup 20 tahun Nenek nemenin Dewi 
Cukup  5  tahun Nenek nemenin Habibie

Sudah 72 tahun Nenek nemenin kita semua
Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, pemilik segala alam semesta lebih menyayangi Nenek

Minggu, 23 Agustus 2020 jam 14.44 adalah pertemuan terakhir aku dan Nenek. Waktu itu aku mengantarkan titipan Ibu yang banyak banget buat Nenek. Ternyata itu adalah titipan terakhir Ibu buat Nenek. Waktu berjalan ketika aku akan balik bulan September ternyata Nenek sudah dibawa ke Malang, aku sempet mikir,"Yah, gak bisa ketemu Nenek lagi dong." 
Ternyata bener, aku nggak bisa ketemu Nenek untuk selama-lamanya. 
Nenek sudah waktunya pulang ke sisi-Nya.

Ibu, Ayah, Tika & Dewi, setelah sekian lama tidak bertemu Nenek, hanya bertemu Nenek sekali di 23 September 2020.
Tante Endang dan Om Harto juga hanya bertemu sekali tapi menghabiskan 21 hari bersama Nenek, merawat dan menjaga Nenek sampai Nenek berpulang.
Om Dodo, Tante Nur dan Habibie yang paling sering bertemu dengan Nenek.
Sayang sekali Indra dan Indri harus berjauhan karena mereka sudah kerja di Ibukota, bertemu dengan kedua bapak ibunya saja jarang apalagi sejak pandemi.
Aku yang sebulan sekali bertemu baru kemarin Agustus bertemu lagi. Karena sejak Maret - Juli aku tidak berani pulang karena PSBB pandemi. 

Nek. aku bahkan belum sempat mengenalkan cucu menantu ke Nenek. Aku heran juga kenapa sampai hari ini orang itu belum datang, aku sedih disisi lain aku ingin Nenek melihatku menikah tapi belum kesampaian. 

Nenek selalu mendoakan semuanya, dari anak cucu menantu bahkan aku selalu minta doa ke Nenek dan Nenek selalu bilang, "Iya mbak, Nenek selalu doain cucu cucu Nenek, semoga Aprilia Ayu Setyawati lolos seleksi dan mendapatkan jodoh terbaiknya."

Maaf Nek, kadang aku tidak mengangkat telpon Nenek atau cepat membalas pesan Nenek. Aku sedih banget nggak ada lagi yang aku telpon selain ayah,ibu nanti. 

Waktu Nenek meninggal, sebelumnya keluarga beberapa sudah merasakan firasat. Tapi sebagian biasa saja karena Nenek terlihat sehat dan membaik. Namun Allah sudah gariskan hidup dan mati hamba-Nya. 

Kamis, 15 Oktober 2020 sekitar jam 16.19 ada panggilan masuk dari Ibu, aku sedang tidur waktu itu. Biasanya aku mematikan paket data, tapi sore itu sebelum tidur aku tetap menghidupkannya dan memasang alarm jam 16.55 agar tidak bablas. 

Saat itu langsung ku angkat, ku kira Ibu minta kuota tapi diujung telepon aku mendengar isakan Ibu. Aku takut sekali waktu itu dan deg-degan! 
Aku sempat mengira itu Ayah, karena sebelumnya Ibu mengabari kalau Ayah sakit. 
Tapi...

"Lia kamu yang sabar yah" suaranya bergetar dan Ibu mulai menangis.
"Iya bu ada apa? Kenapa bu?" aku pun ikut deg-degan, aku tidak siap dengan ini.
"Nenek udah nggak ada, Nenek meninggal."

Aku langsung menyebut, "Innalillahi Wa Innaillahi Rojiun, Nenek...."

Sejenak aku dan Ibu menangis bersama.

"Aku belum lihat Nenek bu, aku belum ketemu Nenek."

"Iya kamu kalau mau ke rumah Nenek, besok subuh saja."

Setelah panggilan berakhir, aku masih menangis. Memeluk bantal, berharap ini nggak kejadian. Seperti mimpi buruk. Tapi Qodarullah, Allah yang punya takdir. 

Aku segera merapikan semua bajuku, bersiap ke rumah Nenek. Walau aku tahu, aku akan kemaleman di jalan dari pada aku menunggu subuh aku bergegas tancap gas ke Negare jam setengah enam sore. 

Diperjalanan aku menangis, masih tidak percaya dengan kabar ini.

Sesampai di Negare, aku parkir dan melihat rumah Nenek sudah banyak orang tahlilan. 

Seketika aku kembali menangis, membawa barangku masuk dan langsung menuju kamar Nenek. Disana aku kembali menangis habis-habisan. Rasanya nggak mungkin, nggak mungkin sekali. Nenek kenapa cepet banget ninggalin kita semua. 

Ayah,Ibu dan adik-adik sedang dalam perjalanan. Begitu pula Jenazah Nenek yang dibawa dari Malang. 
Aku mencoba tegar, pasrah dengan takdir Allah. Sedih sekali rasanya bila diingat. 

Saat Jenazah datang dan diturunkan, lemas rasanya melihat jasad Nenek terbujur kaku, dingin dan sudah di kafankan. 

Aku sempat kecewa dengan diriku karena saat pemakaman Mbahku aku tidak melihat jasadnya dan proses pemakaman. Tapi ini benar-benar dilihatkan dengan sempurna, aku melihat Nenek dihadapanku seperti sedang tertidur namun ruh nya sudah dibawa Malaikat Izrail. 

Biasanya ke rumah Nenek selalu ditanya mau makan apa nduk, atau sekedar tidur aja disini. Tapi sekarang Nenek diam tak berkata apa-apa. Aku dan keluarga mencoba kuat, aku sebagai cucu pertamanya terpukul sekali atas kepergian Nenek. 

Aku sempat mencium kening dan pipi Nenek untuk yang terakhir kalinya. Sudah merasa ikhlas, saat mencium. Biasanya Nenek membalas untuk mencium, tapi kali ini beliau hanya diam saja. Aku yakin ruh Nenek masih disekitar rumah, melihat anak cucu menantunya datang. Banyak saudara serta rekan yang hadir untuk berbela sungkawa. 

Saat mengantar Nenek dari Keranda, disholatkan lalu dibawa ke makam rasanya gak berhenti menghapus air mata. 
Apalagi saat Nenek masuk liang lahat dan di adzankan oleh Om ku. Air mata tak berhenti menangis sembari kami semua beristighfar. 
Kulihat Ayah pun meneteskan air mata, tanda ia juga kehilangan sosok Ibu Mertua yang sangat sayang padanya. Karena saat Mbah meninggal pun ayah tak terpukul seperti ini, karena memang saat Mbah meninggal Ayah sudah sangat ikhlas. 

Kehilangan dan patah hatiku untuk kedua kalinya, ternyata seperti ini rasanya. 
Setelah kehilangan Mbah (ibu dari Ayah), sekarang kehilangan Nenek tercinta (ibu dari Ibu). Bagiku, kehilangan adalah suatu yang wajar tapi aku tidak ingin milikku hilang, tapi aku bukan pemilik sesungguhnya. Hanya Allah pemilik semua mahluk dan semesta-Nya. 

Tahun 2019 saat lebaran di Malang, adalah kenangan terakhir kami semua. Aku sempat berfikir bisakah ini terus berlanjut ditahun-tahun selanjutnya? Bagaimana tahun depan tidak seramai dan selengkap tahun ini?

Ternyata Allah menjawab di 2020, saat Idul Fitri kita semua kena dampak PSBB karena pandemi. Mengharuskan kita hanya bisa bersilaturahmi dari kejauhan. Ada yang di Jakarta, Malang, Banyuwangi, Negare dan Denpasar. 
Sedihnya tahun ini memang kita nggak makan masakan Nenek lagi, nggak makan sup kimlo atau ayam goreng Nenek. 

Benar, di bulan-bulan selanjutnya saat kesehatan Nenek menurun, Ibu,Tante dan Om ku sepakat untuk membawa Nenek ke Malang untuk berobat. Disana Nenek merasa sepi dan ingin pulang sambil merengek nangis ke Tanteku. 

Di minggu berikutnya, Allah mengambil Nenek kembali. Allah lebih sayang Nenek.

Nenek Tersayang, aku Lia cucumu mewakilkan semuanya
Terima kasih untuk semuanya ya Nek
Lia yakin ini semua sudah jalan-Nya yang paling terbaik
Lia minta maaf kalau selama ini ada salah 
Lia akan selalu ingat pesan Nenek
Lia akan jagain adik-adik semuanya
Lia akan rukun sama semuanya
Lia akan menikah dengan orang yang tepat dan ketika Lia udah ketemu, Lia akan ajak ke makam Nenek
Lia bakalan jagain Ayah dan Ibu juga
Terima kasih Nenek Tersayang
Selamat beristirahat panjang

Kami mencintaimu

Sabtu, 10 Oktober 2020

Marry a Guy Who

Marry a guy who can speak good words to you

Even though he is mad at you

The best of partner is when he is angry 

He won't try to insult you

Because he ha that much respect for you

And doesn't want to lose you in a simple argument

Selasa, 06 Oktober 2020

Segalanya

Suatu ketika aku pernah menaruh harap yang begitu banyak pada seorang manusia

Pada akhirnya aku kalah, aku kecewa

Pernah juga aku berhenti berharap apa-apa

Tidak pada apa

Tidak pada siapa

Dan akhirnya aku kosong

Hampa tak bertujuan

Kemudian aku belajar menggantungkan 

Satu per satu harapan hanya pada-Nya

Aku belajar berharap sepenuhnya hanya pada ketetapan-Nya

Kau tahu apa yang aku dapatkan?

Segalanya

Meski kadang aku harus menangis dulu

Meski kadang aku harus terluka dulu

Namun pada titiknya aku mengerti

Aku benar-benar bahagia dengan semua jawaban-Nya


nurpalahdee.

Jumat, 02 Oktober 2020

Sudah Punya Calon Pasangan atau Belum?

Kalau ditanya, sudah punya calon pasangan atau belum, jawab saja sudah ada

Memang benar calon sudah ada, sudah Allah siapkan 

Tapi, kita belum tahu siapa dan sekarang sedang ada dimana

Jodoh itu ibarat rezeki

Kita tak pernah tahu pasti

Jodohh akan selalu menjadi misteri

Seseorang yang dinanti bisa saja pergi

Dan, seseorang yang tak disangka malah datang tiba-tiba 

Apa daya, memang jauh sebelum kita lahir

Allah sudah menentukan siappa jodoh kita di Lauh Mahfudz sana

Mau sekuat apa pun mengejar, kalau bukan jodoh maka tidak akan berjumpa

Tapi bila sudah jodoh, mau bagaimanapun menghindar akhirnya akan bersama juga

Kamis, 01 Oktober 2020

Jadi, siapa yang paling menyakitkan?

Percayalah 

Jika dari kejauhan yang kita miliki hanyalah rindu

Apalah arti angka-angka kilometer jarak yang sebenarnya hanya omong kosong

Dimana pun aku atau dimanapun kamu berada 

Sesungguhnya kita tidak pernah berjarak

Sebab rindu membuat kita saling menetap di hati masing-masing 

Tapi tak bisakah kesempatan, waktu, hingga takdir berpihak pada orang-orang yang dahaga akan sebuah jumpa?

Atau, tidak dapatkah Tuhan merestui derap langkahmu menuju aku?

Rabu, 30 September 2020

Melupakan adalah

Melupakan adalah 

Caraku memilih untuk mengunci semua kenangan bersamamu

Dan memasukkannya dalam sebuah peti besi 

Lalu kutenggelamkan bersama luapan emosi yang berat untuk kulepas

Karena proses melupakan itu sendiri cukup menyiksa batin dan akalku

Hingga aku sendiri sadar pada akhirnya, kamu akan hilang bersama bayang-bayang masa lalu 

Dan pergi jauh dari kehidupanku

Karena melupakan butuh proses 

Tak sekedar menghilangkanmu dari ingatan

Tapi juga kesiapan batin untuk kehilanganmu

Penghujung September

Sudah dipenghujung September

Bulan ini seperti diingatkan kembali oleh semua kenangan yang telah kita buat setahun yang lalu

Dering telpon darimu 

Nada whatsapp ku yang menggambarkan kata-katamu

Sapaan hangat di pagi hari darimu

Tempat-tempat yang pernah kita lewati bersama saat kau atau aku sedang menyempatkan diri untuk bertemu 

Dan suasana dikala September, hujan panas hujan panas lagi

Aku merindukan itu semua tapi aku juga harus tetap berjalan kedepan

Seperti biasa, September selalu dilalui dengan hal-hal baik

Bertemu orang baru, berharap dia yang terakhir

Sama seperti dua tahun lalu, berharap kau yang terakhir tapi kita kalah telak di ujung kata "Berbeda"

Semoga Oktober nanti ada kabar yang lebih baik, setidaknya aku sudah merencanakan pernikahan atau bahkan aku harus pindahan dari Denpasar ke Jogjakarta ?

Aku hanya bisa berencana, tapi semua Allah yang menentukan

Bismillah, memulai semuanya dengan hal-hal baik

Terima Kasih Kamu


Selasa, 29 September 2020

Hai Imam Masa Depanku

Teruntuk imam masa depan ku...

Siapapun kamu

Dimanapun kamu

Semoga kau selalu berada dijalan Allah

Semoga Al-Quran selalu menjadi temanmu

Semoga kau selalu menjalani kewajibanmu sebagai seorang muslim

Aku disini tengah menantimu dalam kesendirian dan mempersiapkan diriku agar aku dan kamu 

dapat segera dipertemukan dan dipersattukan dalam ikatan halal pernikahan

Aamiin


Kamis, 24 September 2020

Itu Janji Allah

Karena Allah akan sangat adil, pasti kita akan dipilihkan jodoh sesuai dengan cerminan diri

Selama ini prinsipku selalu berkata

"Jangan semudah itu bisa didapatkan oleh laki-laki. Lelaki yang tangguh dan benar-benar menginginkanmu pasti tidak akan menyerah."

Pilih lelaki yang bisa meraih restu orangtua dan keluarga dengan sikapnya

Dia yang usahanya paling besar untuk mendapatkanmu dan mendekatimu dengan cara yang benar

Pilih dia yang menyayangi orangtua nya, khususnya ibunya. Karena lelaki yang sayang ibunya, InsyaAllah ga tega nyakitin istrinya

Orang yang memuliakan orang tuanya ppasti akan berkah urusannya

Itu janji Allah...

Sabtu, 12 September 2020

End... #RAK8

Sudah dari awal Agustus kemarin, aku rajin sekali berolahraga lari di lapangan Renon. Karena waktu itu aku akan mengikuti seleksi cpns 2019 yang sudah lewat di tanggal 2,3,4 September 2020 lalu. Setelah tes selesai, aku melanjutkan pola hidup sehatku karena aku nyaman dengan kebiasaan setiap hari berjalan atau lari di track lapangan ini. 
Setelah pulang kantor, jam 16.00 aku selalu menyempatkan untuk lari disana. Walau capek, aku tetap ingin jalan di track agar tetap bugar. Kusiapkan baju, celana, jilbab dan sepatu lari. Tidak lupa aku membawa botol minum dan headset yang tersambung dengan Spotify, memainkan playlist kesukaanku.

Sore itu benar-benar semangat, biasanya aku hanya 3 putaran tapi sekarang bisa 4-5 putaran (5 km). Seperti biasa menghabiskan playlist lagu galau ke yang beat nya cepat saat lariku juga cepat. Sebenarnya bukan penikmat lari, hanya saja sejak latihan itu aku jadi suka berlari atau jalan cepat. Selain berat badanku terjaga, badan juga jadi ringan dan tidur pun jadi lebih cepat. 

Kebiasaanku ini kulakukan sendiri, maklum memang aku juga lebih suka berlari sendiri tanpa teman. Menurutku lebih asik menghabiskan lagu di playlist dari pada ngobrol sambil jalan. Dan banyak juga yang sama sepertiku. Do it by her/him self. 

Di satu putaran terakhir seperti biasa aku selalu mengambil minumanku di jok motor dekat pintu masuk barat. Disaat itu juga, aku melihat sosok yang tidak asing. Kamu. 

Kamu yang sekarang sedang tugas belajar di kotaku, seperti yang kamu bicarakan waktu itu padaku.
Seperti apa yang kamu inginkan dikala itu. Kamu yang matanya berbinar-binar mengatakan cita-citamu didepanku, yang akupun tak tahu apakah ada aku didalamnya saat ini juga ternyata kamu wujudkan.
Yang sayangnya hubungan kita memang kembali ke 0, seperti orang asing dan tak melihat satu sama lain sebagai orang yang pernah mengenal. 

Awalnya aku kira, ah aku berhalusinasi. Emang lagi haus dan capek aja ya. 
Selebihnya aku mengingat jelas kamu membelakangi ku, melihat permainan voli. Aku tak tahu kau sudah melihat aku atau belum. Jelasnya, aku melihat punggungmu, aku hafal karena aku pernah ada dibelakangmu untuk kau bonceng dikala itu. 
Yang aku ingat adalah sepatu abu-abu dengan stabilo orange yang kau pakai. 
Aku pun sebenarnya tak ingat bahwa kau punya sepatu itu. 

Deg Deg Deg!!!

Jantungku berpacu lebih cepat dan aku merasakan sakit di dadaku. Cepat aku ke motorku dan mengambil minum, lalu berputar kembali mencari tempat duduk. Berharap kau tidak dibelakangku. Karena aku sebenarnya tidak siap dengan pertemuan kita.

Saat aku duduk, aku tidak begitu memperhatikan sekeliling hanya berharap kita tidak bertemu, 
Kemudian aku pulang dan sesampainya aku mengecek sosmed-mu. Kau tidak ada update apa-apa.

Fiuh... benar aku sedang halusinasi ya? Bisa melihat wujudmu jelas di lapangan tadi. 

Di tanggal 16 September, kau update sedang berlari. Ternyata kau sedang berlari disekitar kampusmu yang notabennya dekat dengan tempat kerjaku. 
Dan......

it's you...

Aku tidak berhalusinasi waktu itu
Itu pertemuan kita lagi sejak Juni tahun lalu. Yang tidak kusengaja yang tiba-tiba.
Aku memang berharap aku tidak bertemu denganmu dikota yang sempit ini. 
Apalagi jarak kita tak jauh. 
Benar-benar keterlaluan bila Tuhan mempertemukan kita kembali. 

Aku menghela napas lega dirimu sehat dan baik-baik saja. 
Hanya sudah beda, antara rasa dan keinginan. Bukan seperti dulu yang malu-malu.
Aku hanya takut bertemu denganmu, takut semua pertahananku untuk melupakanmu hancur begitu saja.
Tapi kembali lagi ke awal, kita tak akan pernah bisa bersama karena memang takdir ini bukan milik kita. Jadi aku sadar dan kembali ke awal, "kita tidak pernah mungkin."

Senin, 10 Agustus 2020

Sepuluh

Terima kasih karena telah membuatku jatuh cinta
Sehingga aku belajar apa itu artinya ketakutan
Terima kasih karena telah membuatku rindu
Sehingga aku belajar apa itu artinya kehilangan 
Terima kasih karena telah membuatku tertawa
Sehingga aku belajar apa itu artinya penyesalan

Selasa, 28 Juli 2020

Berilah dan Hiduplah dengan Berkelimpahan

Semakin banyak memberi
Semakin banyak menerima
Semakin banyak tertawa
Semakin banyak merasa resah
Semakin banyak melakukan pengorbanan
Semakin banyak menikmati hidup berkelimpahan
Semakin banyak membagikan segala sesuatu
Semakin banyak dapat menyimpan selalu
Semakin banyak mencintai
Semakin banyak mendapati
Bahwa hidup itu indah
dan para sahabat itu baik hati
Karena hanya hal yang rela kita beri
Memperkaya kita dari hari ke hari

Senin, 13 Juli 2020

Bagaimana Sih Pasangan Yang Sempurna Itu?

Darimana sih kita bisa tahu bahwa seseorang itu merupakan pasangan yang sempurna buat kita?
Sebetulnya kita gak akan pernah bisa tahu dan tidak tahu mana yang sempurna buat kita
Sebab setiap hari, dinamika pasangan kita berubah-ubah
Dan setiap hari pun kita  bertemu dengan orang yang berbeda
Bisa saja, kita bertemu dengan seseorang yang tepat pada perasaan yang tepat
Padahal dia belum tentu serius dengan kita dan kita belum tentu serius dengan dia
Maka dari itu, mengontrol perasaan kita adalah cara terbaik dalam menjalani sebuah hubungan
Lalu bagaimana?
Jawabannya sederhana,
"Jika saat ini kamu sedang bersama seseorang yang bisa terima kekuranganmu dan mensyukuri kehadiranmu, maka jagalah dia sebab sempurna itu bukan tentang apa yang kamu dapat. Tapi sempurna adalah tentang apa yang kamu jalani."

Rabu, 08 Juli 2020

Carilah Laki-Laki Yang

Carilah laki-laki yang mau berusaha
Yang lembut kepadamu, namun tegas dalam tindakan
Yang bertanggung jawab atas keputusannya
Tampan itu realtif, karena tampan saja belum cukup untuk menghidupi seorang wanita
Namun, bukan berarti kamu mengutamakan harta diatas segalanya
Harta berlimpah tiada guna bila tak bahagia
Kekuasaan tinggi pun tak menjamin akhiratmu tinggi
Cukup dia yang tahu caranya bertanggung jawab
Sebab laki-laki itu imam keluarga
Ia harus tahu bagaimana bertanggung jawab
Karena sederhana tak selamanya buruk
Dan istimewa tak harus mewah
Carilah dia yang selalu membuatmu merasa istimewa bila disampingnya
Sebab perasaan itu tak bisa dibeli dengan uang sebanyak apapun
Perasaan istimewa saat bersamanya hanya dimiliki oleh dia yang menyayangimu tanpa sebuah alasan

Selasa, 07 Juli 2020

Kamu Yang Sekarang

Tak perlu standar tinggi dalam memilih pasangan hidup
Karena standarmu pun belum tentu setinggi standar yang kamu tentukan
Perbaiki diri saja terlebih dahulu
Setiap orang baik punya masa lalu, dan setiap orang kacau pun punya masa depan
Percayalah yang baik akan bertemu dengan yang baik 
Yang kacau akan bertemu yang kacau
Kamu yang sekarang akan menentukan siapa kamu di masa mendatang

Sabtu, 04 Juli 2020

Melibatkan Allah

Yang membuatt diri kita berat dalam menjalankan hidup adalah karena kita gak melibatkan Allah dalam urusan kita

Sebagian kita merasa takut melihat masa depan
Takut uang kurang
Gak yakin sama kerjaan kedepan yang semua itu bikin tiap hari deg-degan hingga menyebabkan hilang konsentrasi dalam beribadah

Semua rasa takut itu wajar terjadi ketika kita berjuang sendiran dalam hidup
Karena tanpa melibatkan Allah dalam hidup kita
Kita gak punya safety net
Seperti tercebur di dalam laut tapi ga bisa berenang
Nah ketika kita melibatkan Allah dalam hidup kita, Allah adalah pelampung dalam diri kita

Rejeki orang beda-beda
Ada yang dikasih berlebih, ada juga yang berkecukupan, yaitu rejeki baru ada ketika kita butuh
Dan simpel, orang yang melibatkan Allah dalam hidupnya akan tidak merasa punya keduanya dia akan selalu merasa tidak tenang dan kekurangan karena merasa apapun tidak pernah cukup

Jumat, 26 Juni 2020

Membangun Suatu Hubungan

Membangun suatu hubungan itu ibarat kita merawat tanaman. Kita tahu kalau tanaman itu butuh air, pupuk, cahaya tapi kita kadang lalai sama takarannya. Lalai kalau kita berlebihan ngasih pupuknya, airnya, cahayanya. Hasilnya, si tanaman bukan malah tumbuh dengan baik malah mati.

Sama kayak hubungan, kalau rasa memilikinya terlalu berlebihan, rasa sayangnya berlebihan bukan malah bikin hubungan tumbuh, malah yang ada kandas. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi itu nggak sulit buat diwujudin kalau kedua belah pihak mau berusaha untuk ego ke'aku'an diri.

Kalau akhirnya memang kandas, harusnya kita tahu satu hal. Ada orang lain yang lebih ngerti cara ngerawat tanaman itu dengan baik. Sewajarnya, tidak berlebihan.

Kita harus bisa ikhlas bahwa ada orang yang jauh bisa membahagiakan pasangan kita.

Senin, 22 Juni 2020

Mau Aja Ditarik Ulur?

Aku masih nggak ngerti sama orang yang mau-mau aja ditarik ulur
Dijadikan pelampiasan rasa sepi ketika yang lain sedang sibuk atau tertidur
Pada akhirnya mereka nggak ngerti perasaan apa yang sedang mereka rasakan
Seperti jatuh cinta tapi tak pernah terjadi
Seperti saling sayang tapi tak memiliki
Aneh, ada banyak orang tertahan demikian hanya untuk berdiri ditempat orang-orang yang
sewaktu-waktu bisa mendorongmu
Ya itu hanya perkara waktu
Nikmati saja ego-mu dan rasa cintamu
Sampai kau paham, bahwa kau telah mencintai orang yang salah

Minggu, 21 Juni 2020

Pasangan Terbaik dari-Mu

Diatas sajadah panjang malam ini aku tertunduk pada gelap dan pekatnya malam
Meraba rahasia-Mu ya Allah atas dia yang akan Kau pilihkan untukku
Istikharah mencari jawaban tuk menggapai alhub fillah wa lillah
Dalam doa kubersimpuh kepada Sang Pemberi Hidayah

Bila jawaban itu masih menggantung di langit, maka turunkanlah
Bila jawaban itu masih terpendam di perut bumi, maka keluarkanlah
Bila jawaban itu sulit kuraih, maka mudahkanlah
Bila jawaban itu masih jauh, maka dekatkanlah

Duhai kekasih sejati, Engkau Maha Cahaya
Engkau Cahaya di atas Cahaya
Dalam kerinduan mendalam
Dalam tatih meniti pintu cahaya

Aku disini, bersimpuh tuk menjemput cinta
Cinta seseoran yang telah kau pilihkan
Semoga kan abadi di dunia dan akhirat
aamiin

Sabtu, 13 Juni 2020

Pengalaman Odontectomy


Oh ya aku baru bisa rangkum semua pengalaman Odontectomy ku ditahun ini ya. Karena kesibukan kuliah dan kerja aku, baru bisa juga mencabut ke 4 wisdom teeth ku yang miring-miring ini. Hahaha. Oke kita mulai aja. Jadi yang suka nanyain tentang masalah wisdom teeth aku, bakalan aku share disini aku ceritain semua ya.

2016
Aku pertama kali ngelakuin odontectomy. Karena merasa gigi bawahku mentok banget sama gusi belakang. Sakit kepala jadinya suka pusing, karena pertumbuhan gigi yang terus menerus. Apalagi udah nongol kan dikit mahkotanya. Biasa banget abis makan meninggalkan sisa lalu harus dibersihin biasa. Sumpah itu PR banget jadinya. 

Aku memutuskan buat ke dokter gigi. Awalnya takut banget karena lihat review di blog orang lain juga tentang rasa dan biayanya yang nggak murah. Untungnya aku punya asuransi kesehatan yang masih ditanggung kantor Ayah, yaitu Admedika nya PLN. Alhamdulillah. Jadinya gratis dari awal sampe akhir, kontrol dan obat juga.

Aku ke dokter gigi di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Teuku Umar Denpasar, karena Admedika aku nanggungnya di RSKI paling deket sama kost aku. Daftar, dapet nomor antrian dan nunggu.
Pas masuk aku jelaskan apa masalahku dan di periksa deh. Aku kira pertama dokternya perempuan karena tertulis drg.Nova dan ternyata dokternya ini laki-laki. Nah sama drg.Nova dijelasin dari A-Z kenapa gigi aku bisa tumbuh miring dan kayak gini jadinya. Karena gigiku yang besar tapi rahang aku kecil. Jadilah pas si gigi bungsu ini tumbuh dia gak dapat tempat. Malah gigiku ada yang miring dua-duanya dibawah ini fotonya.

Nah setelah itu aku dikasih lembar penunjang buat melakukan rontgen gigi. Selesai rontgen aku konsul lagi dan memutuskan untuk mencabut gigi bungsu kiri bawah. Aku lakukan di tanggal 28 Mei 2016, masih inget banget itu Sabtu pagi aku di operasi kecil. Aku dibius lokal, sampai ngerasa kebas baru disayat deh gusiku. Aku kerasanya asin darah, terus di bor congkel dipegang kepala dan rahangku, aduh pokoknya gitu karena ini pertama kalinya aku operasi kecil. Setelah selesai kerasa banget itu jarum dan benang keluar masuk mulutku. Aku dapet beberapa jahitan. Selesainya aku gak boleh makan yang panas-panas dulu biar darahnya membeku selama 4 jam kedepan. Dikasih obat pereda nyeri dan kontrol ulang Senin untuk lepas benang. Saat lepas benang pun kata drg.Nova, benangnya udah lepas sendiri entah ketelan atau gimana. Tapi so far bagus aja lukaku, cuma agak bolong dan kadang sering nyangkut nasi. Sempatlah aku kontrol lagi karena takut infeksi, jadi dibersihin dan aku agak pelan-pelan kalau makan. 

Nah tinggal 3 gigi lagi. Jadi di 26 November 2016 aku konsul lagi dan melakukan Odontectomy untuk yang kedua kalinya, di gigi bungsu kanan bawah. Nah yang ini agak horor karena dua dokter yang ngelakuin tindakan. Gigi aku sampai benar-benar dipotong jadi dua saking susahnya, nanti aku kasih tau fotonya.


Ini menurutku paling susah sih ya, seperti biasa aku berangkat kontrol, operasi selalu sendiri karena emang nunggu di dokter gigi itu lama kan. Udah selesai dijahit pulanglah aku dengan menggigit kapas dan betadine. Yang ini agak lama dan PR banget, huhu. 

Dua tahun berikutnya 1 Desember 2018 aku cabut gigi bungsu kanan atas dan di 2019 sebelum umurku 25 Tahun aku cabut gigi bungsu terakhirku yang cuma mircodentia karena kecil banget dan ini yang paling cepat dari semuanya, cabut biasa karena cuma bius lokal biasa nggak pakai disayat dan cepet pulihnya, aku udah bisa makan macem-macem. 

Pada intinya sama, aku sampai lupa yang mana yang paling sakit, cuma beneran yang bikin ngeri itu alat-alat yang dimasukin ke mulut kita, kumur pas ada darah dan gigi kapas betadine. Haha. Apalagi setelah si bius hilang agak nyeri-nyeri pokoknya. 

Dari situ belajar sih, emang harus rajin kontrol dan kalau memang ada yang bermasalah segera ditangani karena itu penyebab dari segala penyakit kalau misal gigi kita bolong. 

Sudah ya sekian dulu, pokoknya aku sih berterima kasih banget sama drg.Nova dan asuransi dari Admedika kantor Ayah, karena ternyata biayanya nggak murah :( mahal banget. Aku nggak sanggup bayar kalau nggak pakai asuransi. Ya pokonya 4 gigi bungsu ku udah aku cabut semua dan sekarang lebih tenang karena nggak ngerasa sakit/pusing lagi.

Tambahkan teks

Kamis, 11 Juni 2020

Menjadi Daripada Mencari

Lebih baik sibukkan dirimu menjadi baik
Daripada sibuk mencari yang baik 
Ini bener banget

Karena yang baik inginnya pasti sama yang baik
Yang berkulitas pengennya juga pendampingnya berkualitas

Waktu itu berharga banget

Jadi pastikan kamu investasikan waktumu untuk hal-hal yang bermanfaat buat masa depanmu

Dan gak usah buang-buang waktu untuk orang yang belum halal buat kamu

Percayalah kalau Allah bilang itu ga baik, pastilah ga baik.
Itu yang aku percaya.

Selasa, 09 Juni 2020

Move On, Terserah Kamu Sih.

Ngelihat orang-orang yang susah move on adalah caraku sendiri untuk bersyukur. Kenapa?
Mungkin sebagian besar menganggap move on adalah hal yang susah, memang. 
Menurutku move on itu dijalani saja, nanti akan ada masanya kita bakalan benar-benar move on. 
Move on pun nggak bisa dipaksakan, sekeras apa kita mencoba tapi dihati kita nggak ada niat-an untuk move on ya nggak bakalan bisa move on.

Beberapa kasus yang sering aku temuin adalah move on yang dipaksa tidak akan berakhir baik. Cuma kadang benar-benar menyedihkan sih. Contohnya teman-temanku. 

Diantara mereka ada yang move on sampai si cowok ini akhirnya menikah dengan yang lain, baru bisa sadar bahwa dia kemarin terlalu lama membuang waktunya. Seperti kata dia, move on itu kuncinya jalani saja. Sampai seberapa lama bisa bertahan, sampai kapan akhirnya bisa melepas satu sama lain dan akhirnya besoknya bisa haha hihi menertawakan kebodohan dimasa lalu, yang dijadikan pelajaran untuk kedepan. 

Ada juga yang, sudah tahu dia brengsek tidak akan mungkin bersama tapi tetap dijalani. Setiap dia datang, si cewek selalu menerima keberadaannya. Kalau yang ini, susah dijelasinnya. 
Setiap si cowok ngerasa kesepian pasti ngehubungi si cewek ini, aku juga mikirnya apa yang bikin mereka sama-sama susah move on? Atau si cowok hanya memanfaatkan keadaan si cewek. 
Sebagai cewek pun aku berfikir, ini tuh salah. Jangan mau lah jadi mainannya si cowok, yang cuma main tarik ulur, ngilang, balik lagi tapi kita sebagai cewek nggak tegas. Yang kayak gini, ya kalau berakhir nikah syukur, tapi kalau nggak ya aku cuma bisa senyum aja sambil pukpuk-in.

Ada yang masih nerima mantannya karena si mantan juga masih belum bisa move on. Masih satu profesi yang sama, masih bisa bertemu walau ada tembok besar yang nggak bisa mereka gapai. Aku ngelihat dari cara mereka masih bisa chat romantis bersama dan terkadang meluangkan waktu untuk bertemu padahal disisi lain si cowok sudah punya pacar. Aku cuma berharap suatu saat si cewek sadar, cowok seperti ini cuma memanfaatkannya. Suatu saat akan ketahuan busuknya, apa yang mereka lakukan dibelakang adalah perselingkuhan.

Kalau aku sendiri cara move on ku sederhana. Meniadakan dia dihidupku. Real life maupun digital. 
Menghapus semua chat history, menghapus semua foto, meng-hide dia dari sosial media manapun. Aku adalah tipikal orang yang tidak akan memblock orang lain, kalau dia tidak annoying. Jadi aku cuma menghilangkan kebiasaan atau apapun yang menyangkut tentang dia. Jadi itu mempercepat proses move on dan udah bertekad, suatu saat dia kembali akan aku jawab sesuai dengan pertanyaannya. Tidak akan kubuka lagi hatiku untuk orang-orang yang tak serius terhadapku. 

Senin, 08 Juni 2020

Bersyukur lagi, Bersyukur terus

Aku sempat berfikir, kalau hanya aku saja yang terlihat menyedihkan. Sebagai anak rantau aku sering sekali beli makan diluar bila malas memasak, karena menurutku lebih praktis dan memang aku makan hanya 1-2 kali sehari. 

Sebagai anak rantau, aku juga merindukan masakan rumah, masakan ibuku. Aku bisa menikmati ketika aku pulang ke rumah. Ibu selalu memasakkan banyak makanan kesukaanku.

Kadang aku ngerasa jauh dari rumah itu tidak enak, tapi dengan jauh dari rumah aku bisa jadi pribadi yang mandiri disini.

Di sisi lain, aku diperlihatkan sesuatu oleh Allah. Seorang teman yang masih tinggal dengan orangtua nya. Hanya saja nasibnya berbeda, walau ada ibunya dirumah, tapi dia jarang di masakkan sesuatu. Jadi dia selalu beli makanan diluar, sama seperti aku. Setiap hari dia selalu curhat kalau ibunya tidak pernah masak padahal punya banyak waktu. 

Ternyata walau sedikit kita harus banyak bersyukur, karena Allah akan selalu terus menambah nikmat. 

Rabu, 03 Juni 2020

Hargai Hatiku - Trisouls


Aku pernah diposisi, kita belom ada ikatan & komitmen cuma temenan aja (HTS), saling paham kalau kita nyaman satu sama lain. Tapi sama-sama merasa nggak bisa melanjutkan ini semua, karena satu dan lain hal. Kesiapan dia untuk membangun komitmen & perbedaan prinsip antara aku dan dia. Orangtua kita bahkan tau kalau kita sama-sama cocok. Disini aku gak bisa maksain dia.

Hubungan yang gak jelas dan tanpa status ini bikin aku sakit, kebayang gak sih tiap lihat dia update status atau online tapi nggak ada chat/interaksi lagi ke aku. Kotaku dan tempat dinas dia beda 2,5 jam saja sebenarnya.

Akhirnya aku beraniin diri & memutuskan setelah melihat banyak artikel,youtube dan berkaca ke diri sendiri... buat hapus semua kontaknya, mute akun sosmednya, nge-hide dia dari status IG aku. Dengan cara ini aku berharap,  dgn tidak lihat sama sekali semua aktifitas dia aku jadi lebih tenang,gak selalu kepo dan ngerhargain diri aku sendiri. Mungkin banyak yang mikir kekanakan tapi ini cara yang selalu bikin aku berhasil move on dari seseorang.

Setelahnya aku gak pernah sedih lagi, gak overthinking, gak pernah mau buka sosmed ataupun yang berkaitan dengan dia. Pokoknya dengan sementara menjauh dari dia aku jadi lebih lega & tenang. Semacam self healing dari toxic-nya sayang ke dia.

Akhirnya aku bisa ikhlas nerima kalo emang ini yang terbaik. Sekarang bener-bener putus komunikasi walau masih saling follow IG. Aku gak pernah buka akunnya ngelike postingannya bahkan like foto-fotonya, tapi beneran berhasil nggak mau lagi ngetik namanya dikolom search. Bagiku dia udah hilang bener-bener hilang. Lebih baik seperti ini, nggak ngerasa insecure takut ngelihat dia posting tentang cewek lain / semacamnya.

Ternyata aku nggak sendiri, banyak bahkan orang-orang yang susah move on dari hubungan yang tanpa kejelasan kayak gini.
"Memang perpisahan bukan jadi jalan terbaik."
Tapi emang kalau nggak bisa dilanjutin lagi, ya sudah jalan masing-masing aja. Ikhlas melepas. Kalau merasa ini bikin kamu nggak bisa tidur atau kepikiran terus & saling nyakitin, jangan pernah berfikir buat di terusin. Lebih baik berhenti sekarang dari pada terluka lebih dalam. Daripada kamu gak dihargai mending pergi dan cari orang yang lebih menghargai kamu☺️

Salam peluk dari jauh ya teman-teman.

Selasa, 02 Juni 2020

Es Kopi dan Teh Lemon

Aku melangkahkan kaki menuju tempat yang sudah kita tentukan. Aku memilih tempat seperti biasa, pojok dekat jendela. Sembari menunggu es kopi ku datang, aku membuka pesan darimu.

'Aku sebentar lagi sampai.'

Aku tersenyum dan membalas 'Iya hati-hati.'

Setelah menunggu beberapa menit kau datang bersamaan dengan es kopi ku. Kita saling bersalaman. 

"Kamu apa kabar? Sudah lama sekali ya..."

"Iya, baik kok. Kamu sehat-sehat kan?" Tanyaku balik. 

Aku melihat sekarang kau tambah berisi dan segar. Jambang tipismu yang sengaja kau rawat juga menambah kesan dewasa. Kacamata cupu mu sudah kau ganti menjadi bingkai hitam tegas. Sepertinya kau banyak berubah.

"Sehat banget. Oh ya, langsung ke poin nya ya. Aku sebenernya mau nanya sesuatu sama kamu. Cuma sih, nggak enak kalau hanya lewat whatsapp kan?"

"Nanya apa sih? Serius banget." Kataku sambil menyesap es kopi. Kulihat mas pelayan datang membawa teh dengan lemon. Aku tahu sekali kau tidak bisa minum kopi. Aku tersenyum simpul, aku masih mengingat semua tentangmu.

"Masih belum bisa minum kopi?" 

"Ia sama seperti aku nggak bisa lupa sama kamu."

Kita tertawa. Lalu kau melanjutkan kalimatmu.

"Aku masih berharap kamu punya perasaan yang sama kayak waktu itu. Apa kamu sudah punya pasangan sekarang?"

Aku mengangkat alisku dan tertawa. Aku menaruh tanganku yang lain dipunggung tanganku, menyembunyikan sesuatu yang sudah tersemat indah disana. 

"Kenapa baru sekarang bertanya? Selama ini kamu kemana aja?" 

Kau menyandarkan punggung ke kursi. Semula raut wajahmu yang ingin tahu menjadi muram.

"Iya maafin aku. Aku baru sadar waktu kamu pergi. Aku akui aku salah waktu itu, mengabaikan perasaan kamu. Sekarang aku sadar siapa yang sebenarnya tulus sama aku."

"Kamu baru sadar sekarang? Ya kadang-kadang memang nyadarnya dibelakang, aku mikirnya juga apa kamu waktu itu benci aku pas aku bilang aku ada rasa, karena nggak sedikitpun kamu merespon aku." 

Aku menyesap kembali es kopiku. Matamu melirik ke arah jari tanganku. Terlihat kau mengambil nafas panjang.

"Cantik."

"Perempuan selalu cantik kok." balasku. 

"Cincinnya."

Kita bertatapan. 

"Sejak kapan, kamu cepat sekali berubah ya."

Aku menggelengkan kepalaku, "Apa aku harus bilang ketika aku udah jatuh cinta sama yang lain? Apa aku harus tetap sama mencintaimu seperti biasanya walau 2 tahun kamu nggak ada kabar?"

Kau mendengus kesal, memainkan gelas gula disebelah cangkirmu. Menuangkannya sedikit ke dalam cangkir lalu mengaduknya. 

"Ya tapi...tapi apa secepat ini? Nggak ada kesempatan?"

"Hah? Kesempatan apa lagi? Kamu minta kita ketemu kan? Aku penuhi kok." Aku mengganti posisi dudukku, menyilangkan kedua kakiku.

"Sejauh mana?"

Kau menatap mataku tajam, seperti kesal dan tidak rela. Kau merasa 2 tahunmu kemarin bukanlah hal yang lama, bahkan kau malah meminta kesempatan. Kesalku karena kau mengabaikanku sudah hilang bersamaan dengan ketidakhadiranmu dihidupku selama 2 tahun kemarin.

"Apa aku harus jelasin, 2 tahun kemarin buatku adalah masa-masa yang aku paling benci?"

"Ya aku nanya udah sejauh mana. Baru 2 tahun loh kamu udah bisa berpindah hati."

Aku tersenyum dan membuang pandanganku keluar, menatapmu kembali dan berusaha menyembunyikan rindu.

"Ya terus, selama 2 tahun kamu menghilang, kamu nyuruh aku nungguin kamu sampai kamu nyadar? Kamu nyuruh aku ngelihat kamu sama yang lain gitu, disaat kamu tahu kalau aku sudah ungkapin rasa ke kamu tapi kamu mengabaikan?"

Kau menyesap teh lemonmu. Menghabiskannya setengah.

"Hey, aku nggak pernah punya pacar selama 2 tahun kemarin. Mereka cuma teman. Aku kaget dan belum siap saja kemarin atas perasaan kamu. " Kau meyakinkan ku.

"Terus apa hubungannya? Mau kamu gak pacaran dan mereka cuma temen kamu, apa pantes aku nungguin kamu? Please, kamu ngilang tanpa kabar dan nggak ada komunikasi sama sekali. Sekarang kamu nanyain arti ini ke aku, kenapa terlambar banget sih nyadarnya?" Kataku menggebu sambil memperlihatkan cincin yang tersemat dijari manisku. 

Kau menunduk, melempar pandangan dan kembali menatapku. 

"Aku nggak ngerti jalan pikiranmu. Cukup aku simpulkan kemarin kamu sudah menganggap aku nggak ada. Jadi, ketika ada yang datang aku persilakan. Buktinya dia bisa membuat aku bangkit dan percaya lagi sama cinta."

Wajahmu tak bisa menyembunyikan kekesalan dan kekecewaan. 

"Maaf..."

"Nggak perlu minta maaf, waktu itu aku hanya jatuh cinta ke kamu diwaktu yang salah aja. Sekarang semuanya sudah berbeda. Kamu datang disaat aku sudah menemukan orang yang lebih menghargai aku. Penantianku untukmu kemarin kuanggap selesai. Tak ada yang bisa di lanjutkan."

"Jadi, selama ini kita ternyata saling menunggu ya. Sayangnya aku nggak nyadar aja udah nyakitin kamu. Maafin aku, terima kasih waktu itu udah jujur ke aku, tapi aku yang bodoh nggak siap dan nggak ngehargain kamu. Sekarang aku tahu rasanya, gini yah."

"Semua sudah terlambat. Sudah berlalu. Selesai." 

Kita saling bertatapan dan bersalaman.

Dan hari itu kita akhiri dengan saling memaafkan, mengikhlaskan dan menerima. Bahwa menghargai perasaan seseorang itu perlu, jangan sampai melewatkannya bahkan akhirnya menyesal. Ketika orang itu sudah pergi dan menemukan yang baru, bersiap atau menyesal.  

Selasa, 19 Mei 2020

Mengerti

Mengerti bahwa tidak semua orang harus sama
Mengerti bahwa diri sendiri gak pernah tau apa yang telah dialami orang lain
Mengerti untuk tidak mudah menilai seseorang
Mengerti jika ingin dihargai kita harus menghargai orang lain
Mengerti bahwa hidup tidak selalu tentang diri sendiri 
Mengerti unuk tidak pernah meremehkan masalah seseorang
Mengerti apa yang kita lakukan, apa yang kita katakan bisa berdampak besar untuk sekitar
Mengerti bahwa tidak semua harus berjalan sesuai dengan yang kita inginkan 

Selasa, 21 April 2020

Yang Baik Akan Tetap Ada

Tapi aku bersyukur, karena orang-orang yang menerima aku apa adanya
Dari dulu sampai saat ini
Nggak pandang sebelah mata.
Mungkin beberapa sempat menjadikanku bahan omongan
Tapi pada akhirnya semua seleksi alam, yang baik akan tetap ada.


Ada Waktunya Kok

Jadi bersyukur, semua yang aku lewatin dan terjadi di diriku saat ini adalah bentuk kasih sayang Allah pada hamba-Nya, semua bener-bener indah pada waktunya.

Gimana yah, jadi selama ini tuh kayak selalu pengen nyalahin diri sendiri kok aku belum ini belum itu. Tapi pas dilihat lagi, emang Allah bakalan kasih diwaktu yang tepat. Allah Maha Tahu apa yang terbaik buat hambanya.

Contoh kecilnya, tahun lalu. Aku hectic banget dan sempet stress karena full of drama banget tahun kemarin. Waktu aku mau ngerjain skripsi, aku sempet mikir "haduh kalo nggak ke kejar ya tahun depan aja aku lulus nih." eh ternyata 2019 terkejar dan lulus dengan tepat waktu. 

Waktu mau berangkat umroh juga, jadwal yang sempat diganti-ganti. Ku sempet mikir "kok gonta ganti mulu, tahun depan aja sekalian sama adik-adik yah." Eh ternyata 2019 berangkat walau cuma sama ayah dan ibu. Alhamdulillah.

Karena Allah tahu, di 2020 akan ada wabah ini akan semakin berat perjalanannya. Skripsiku yang belum selesai mungkin bisa tertunda tahun depan, Umroh akan ditiadakan dulu sampai kondisi membaik. Kayak banyak aja hikmah yang aku dapet, walau kecil. Aku bersyukur.  

Pada intinya, emang semua itu ADA WAKTUNYA KOK. Cuma kalau kamu belum lewatin itu ya, emang belum aja. Sabar, Allah tahu waktu yang tepat. 

Jumat, 10 April 2020

Hai April! Selamat Tanggal 10 ya.

Hai April, gimana tanggal 10 nya? Hahaha. Kesan pertama sih pas tau udah ganti tanggal langsung berdoa. Dan bersyukur banget udah dikasih umur sampai hari ini. Terus tidur lagi. Bangun, bikin pisang keju susu,ditelpon orangtua abis itu mandi dan main makeup.
Terus tiduran scroll timeline, tiduran, bersih-bersih kamar, tiduran lagi. Hari itu aku pengen ke pasar beli ikan tapi mager parah. Pengen dikost terus. Pengen beli makanan buat hadiah diri sendiri,masih entaran aja deh.
Sampai jam setengah 5an, si Nara dateng. Biasa ku udah bisa nebak pasti si Nara. Dia bawa cupcake kita make a wish kecil-kecilan. Sedih tapi happy sih. Sedihnya gak bisa pulang ke rumah karena wabah. Happy masih ada orang yang peduli sama aku yang jauh dari keluarga.
Setelah itu kita cerita-cerita berdua, biasanya ada Tya atau Wulan. Tya lagi hamil, Wulan lagi jaga. Gak memungkinkan, akhirnya kita vidcall si Aji. Ngerumpi,ketawa sama makan bareng lewat vidcall. Sambil foto-fotoan.
Setelah itu kita cerita-cerita berdua, biasanya ada Tya atau Wulan. Tya lagi hamil, Wulan lagi jaga. Gak memungkinkan, akhirnya kita vidcall si Aji. Ngerumpi,ketawa sama makan bareng lewat vidcall. Sambil foto-fotoan.
Malemnya ada oom Win, saudara Ibu aku yang di Denpasar juga nganterin ayam + sambel pecel. Ih, Alhamdulillah banget. Happy lagi. Udah makan si Nara balik, aku sendirian lagi. Balik bebersih kamar sambil edit foto.
Terus mewek lihat balesan temen-temen, terutama ini. Jadi tahun lalu, aku ngerayain cuma berempat juga. Sama Tyak,Wulan,Nara. Hari ini karena wabah, kita ngerayain berdua aja. Ih ya ampun sedih tapi ya semua pasti bakalan lewat.
     Banyak hal yang masih perlu aku syukuri ditengah wabah kayak gini. Aku masih bisa makan enak, tidur enak, punya temen-temen yang care, keluarga yang sehat dan bisa ibadah dengan baik. Allah masih ngasih kesempatan.
Pengen banget wabah cepet selesai, bisa pulang ketemu orang tua, adik, temen-temen. Kebayang banget di usia kayak gini emang lebih butuh orang yang enak diajak ngobrol. Syukuri aja ya Lie, gak semua harus sekarang.Pengen banget wabah cepet selesai, bisa pulang ketemu orang tua, adik, temen-temen. Kebayang banget di usia kayak gini emang lebih butuh orang yang enak diajak ngobrol. Syukuri aja ya Lie, gak semua harus sekarang.

Kamis, 09 April 2020

Karena Allah yang mempertemukan

Allah mempertemukan untuk satu alasan
Entah untuk belajar atau mengajarkan
Entah hanya untuk sesaat atau selamanya
Entah akan menjadi bagian terpenting atau sekedarnya
Akan tetapi, tetaplah menjadi yang terbaik di waktu tersebut
Lakukan dengan tulus
Meski tidak menjadi seperti apa yang diinginkan
Tidak ada yang sia-sia
Karena Allah yang mempertemukan

Selasa, 10 Maret 2020

Takdir itu

 Takdir dibuat rahasia, ghaib dan diluar jangkauan kita

Agar yang saat ini sedang berjuang

Tak kehilangan semangat dan do'anya 

Dan yang saat ini sedang berjaya

Tak kehilangan tawadhunya

Karena, dalam hitungan detik semua bisa berubah

Senin, 10 Februari 2020

Bersabarlah

 Allah tidak akan memberi cobaan melebihi kemampuan kita

Berusaha, bersabar dan hadapi dengan ikhlas

Jangan lari dari masalah

Jangan menyibukkan diri dengan hal yang dibenci Allah

Setiap detik yang terkadang menyapa untuk akhiri saja semua menit nafas ini

Astagfirullah...

Pertanyaan-pertanyaan yang muncul di fikiran setiap saat makin membuat benci

Astagfirullah...

Babak setiap babak terkadang terasa belum siap

Allah kasih cobaan karena Allah sayang 

Kalau bisa lolos, nanti naik kelas

Bismillah.

Jumat, 10 Januari 2020

Ceritakan Pada-Nya

Kalau kamu kecewa

Sakit Hati

Patah Semangat dan Gundah

Tak usah ceritakan pada orang lain

Cukup telan saja rasa itu

Cerita saja pada Allah di sepertiga malammu

Dimana jarak bumi dan langit terasa dekat

Dan dimana sujudmu di bumi yang berisikan keluh kesah, gundah dan kecewa

Didengar langsung oleh seluruh penduduk langit