Senin, 27 Mei 2019

Cintailah Seorang Pria

Cintailah seorang pria yang memanggilmu 'cantik' dan bukan 'seksi'. 

Yang menghubungimu kembali saat kau marah padanya
 

Yang mau berbaring bersamamu di bawah taburan bintang dan mendengarkan degup jantungmu
 

Yang akan memandangimu saat kau terlelap.
 

Tunggulah seorang pria yang dengan penuh kasih sayang mengecup lembut keningmu,
 

Yang mau berjalan di sampingmu sekalipun kau penuh peluh dan keringat,
 

Yang menggandeng erat tanganmu di depan teman-temannya, dan 

Yang berpikir bahwa kau selalu cantik sekalipun tanpa pulasan makeup.
 

Cintailah seorang pria yang selalu berpikir dan bersyukur telah memilikimu.
 

Yang dengan bangga memperkenalkanmu pada dunia, inilah wanita yang kucintai

Tidak Terlarang

tidak
ini tidak terlarang
tak ada kata yang mengikat
kau dan dia tak sengaja sungguh
bukan karena siapa yang lebih dulu
hanya saja lihat siapa yang lebih tangguh

tidak
ini tidak terlarang
bukan cara merayumu yang ia lihat
tapi caramu menunjukkan rasa padanya

terima kasih untuk berusah menjaga hatinya
terima kasih tak mempermainkan rasanya
kalau memang kau dan dia ditakdirkan bersama
berjalanlah, perjuangkanlah ia
jangan lepaskan dan menyesal karena ia sesak merindu

Jumat, 10 Mei 2019

Yang Selalu Mencintaimu... Ibu

Ibumu telah mengandungmu di dalam perutnya selama sembilan bulan, seolah-olah sembilan tahun.

Dia bersusah payah ketika melahirkanmu yang hampir saja menghilangkan nyawanya.

Dia telah menyusuimu dari putingnya, dan ia hilangkan rasa kantuknya karena menjagamu.

Dia cuci kotoranmu dengan tangan kirinya, dia lebih utamakan dirimu dari padadirinya serta makanannya.

Dia jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagimu.

Dia telah memberikanmu semua kebaikan dan apabila kamu sakit atau mengeluh tampak darinya kesusahan yang luar biasa dan panjang sekali kesedihannya dan dia keluarkan harta untuk membayar dokter yang mengobatimu.

Seandainya dipilih antara hidupmu dan kematiannya, maka dia akan meminta supaya kamu hidup dengan suaranya yang paling keras.

Betapa banyak kebaikan ibu, sedangkan engkau balas dengan akhlak yang tidak baik.

Dia selalu mendo’akanmu dengan taufik, baik secara sembunyi maupun terang-terangan.

Tatkala ibumu membutuhkanmu di saat dia sudah tua renta, engkau jadikan dia sebagai barang yang tidak berharga di sisimu.

Engkau kenyang dalam keadaan dia lapar.

Engkau puas minum dalam keadaan dia kehausan.

Engkau mendahulukan berbuat baik kepada istri dan anakmu dari pada ibumu.

Engkau lupakan semua kebaikan yang pernah dia perbuat.

Berat rasanya atasmu memeliharanya padahal itu adalah urusan yang mudah.

Engkau kira ibumu ada di sisimu umurnya panjang padahal umurnya pendek.

Engkau tinggalkan padahal dia tidak punya penolong selainmu.

Padahal Allah telah melarangmu berkata ‘ah’ dan Allah telah mencelamu dengan celaan yang lembut.

Engkau akan disiksa di dunia dengan durhakanya anak-anakmu kepadamu.

Allah akan membalas di akhirat dengan dijauhkan dari Allah Rabbul ‘aalamin. (Akan dikatakan kepadanya), ذَلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ يَدَاكَ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ “Yang demikian itu, adalah disebabkan perbuatan yang dikerjakan oleh kedua tangan kamu dahulu dan sesungguhnya Allah sekali-kali bukanlah penganiaya hamba-hamba-Nya”. (QS. Al-Hajj : 10)

cr : (Al-Kabaair hal. 53-54, Maktabatush Shoffa, Dar Albaian)

Jumat, 03 Mei 2019

Capek ya?

K.E.C.E.W.A

Sudah keberapa kalianya kamu buat aku kecewa?
capek banget rasanya.
kamu ngajak ketemu tapi tidak ada kabar
tapi kamu bisa update status sama temen-temenmu