“Bagaimana kau bisa jatuh cinta padaku?”
Kalau
kau menanyakan hal itu aku pun bingung untuk menjawabnya.
Karena ketika matahari terbit, aku selalu memikirkanmu.
Karena ketika matahari tenggelam, aku ingin melihat senja bersamamu.
Karena ketika bulan bersinar, aku ingin menggengam tanganmu, menyaksikan bulan sampai tiba saatnya rasa kantuk itu datang.
Karena ketika hujan lebat diluar, aku ingin memelukmu erat. Memberikan kehangatan dan bercengkrama tentang masa depan.
Karena ketika kau menanyakan, “Bagaimana kau bisa jatuh cinta padaku?” aku tak bisa menjawabnya. Karena jatuh cinta padamu tak butuh alasan.
“Bagaimana
bisa hubungan sesingkat ini kau menyatakan cinta dan memintaku menjadi pasangan
hidupmu?”
Kalau
kau menanyakan hal itu aku pun kembali bingung untuk menjawabnya.
Karena ketika orang bilang itu kebetulan saja, tak mungkin sekarang aku ada didepanmu.
Karena aku yakin ini adalah takdir dari Tuhan. Tuhan sudah merencakanan semuanya untuk kita.
Karena pertemuan tak bisa disangka-sangka. Kalau ini adalah saatnya aku bertemu denganmu dan yakin kau adalah yang terakhir kenapa harus menunda semuanya?
Karena kita kemarin hanyalah orang asing satu sama lain, takdir bilang hari ini aku adalah pasanganmu.
Karena menyatakan cinta tak butuh waktu lama dan hubungan pacaran lama yang mungkin akhirnya membuatmu bosan, tapi bila kau yakin terima saja takdir kita ini.
Karena ketika kau masih memikirkan masa lalumu, aku mohon tinggalkanlah dan lihat kehidupanmu yang sekarang. Bukalah halaman baru.
Karena ketika kau menanyakan, “Bagaimana bisa hubungan sesingkat ini kau menyatakan cinta dan memintaku menjadi pasangan hidupmu?”. Aku tak bisa menjawabnya lagi. Karena semua sudah scenario-Nya.
“Kau
tahu? Aku dulu sempat mencintaimu. Sayangnya kau dulu milik orang lain.
Jadi aku melupakanmu, tapi sekarang berbalik. Kau mencintaiku. Padahal dulu aku sempat memintanya pada Tuhan, sayang baru dikabulkan sekarang. Mengapa kau begitu lama untuk dapat menyadari bahwa aku yang mencintaimu?”
Jadi aku melupakanmu, tapi sekarang berbalik. Kau mencintaiku. Padahal dulu aku sempat memintanya pada Tuhan, sayang baru dikabulkan sekarang. Mengapa kau begitu lama untuk dapat menyadari bahwa aku yang mencintaimu?”
Ha?
Dulu kau sempat mencintaku?
Sekali
lagi maafkan aku. Aku baru menyadarinya sekarang. Mungkin jalan cerita cinta
kita seperti ini. Kita sama-sama pernah salah mencintai orang lain, ketika
salah satu diantara kita tak menyadari betapa berartinya orang asing yang tak
kita kenal dulu tapi sekarang bisa saling jatuh cinta itu artinya kita jodoh.
Kau
mungkin tak bisa memaafkanku dulu, saat aku mencintai orang lain. Tak
menghiraukanmu yang disana yang sangat mencintaiku.
Kau
mungkin tak bisa memaafkanku dulu, saat aku memegang tangan yang lain bukan
tanganmu.
Kau
mungkin tak bisa memaafkanku dulu, saat ternyata yang kupeluk bukan tubuhmu.
Tapi
Takdir bilang : BERHENTI.
Dan
dari situ aku sadar dan scenario Tuhan jauh lebih indah. Kita bertemu lagi dan
sekarang aku sangat mencintaimu. Ketahuilah dan tolong katakana kau masih
mencintaiku.
“Aku
masih mencintaimu. Masih menunggu kau berpaling dan meyadari. Dan membiarkan
takdir memisahkan atau mempertemukan kita nantinya. Aku membiarkan semuanya
berjalan seperti semestinya. Tak banyak berharap padamu. Tak mencintaimu secara
berlebihan. Karena ketika nanti kau bukan jodohku, aku tidak terluka terlalu
dalam. Tapi Tuhan Maha Baik dan Maha Segalanya. Orang yang dulu sempat aku
cintai, ternyata jodohku. Kau.”
Dan Sekarang....
Pelukan itu milikku.
Cinta
itu milikku.
Kecupan
itu milikku.
Tawa
itu milikku.
Tangis
itu milikku.
Semua
yang ada padamu adalah milikku.
Semua
memang indah pada waktunya. Sabarmu terjawab semua.
Bila
kau memang milikku dan kau memang milikku, sudah seharusnya kita bersama.
Terima kasih yang sudah mencintaiku, lebih lama dan sebelum saat aku
mencintaimu.
Jangan
bertanya lagi dan jadilah teman hidupku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar