Rasanya pertemuan kita kemarin menjadi yang pertama dan terakhir.
Jabatan tangan hangatmu yang kemarin menjadi yang pertama dan terakhir.
Harusnya aku mengatakan itu, tapi hati kecilku bilang
"Tidak untuk dia."
Aku harus merelakan rasa.
karena bila aku terus biarkan, rasanya egois.
Karena hanya aku saja yang mencintaimu.
Hari demi hari, bulan demi bulan dan pergantian tahun
Tuhan mempertemukan kita.
Di awal orang-orang beribadah menahan nafsu dan dahaganya
Kau menjabat tanganku, aku menjabat tanganmu
Saling melempar senyum dan menanyakan kabar
Aku merasa jantungku berdegub lebih kencang dan ternyata aku jatuh cinta
Pertemuan itu yang ku ingat dan aku rasa itu juga terakhir aku melihatmu
Mungkin Tuhan akan mempertemukan kita kembali
Bukan sebagai orang asing, tapi sebagai teman baik
Kau dengan pasanganmu, aku dengan pasanganku
Kuharap...
Saat pertemuan itu lagi,
aku sudah tidak mencintaimu
aku sudah tidak mengharapkan dirimu
aku sudah tidak menyimpan rasa untukmu
aku sudah tidak cemburu bila seseorang memegang tanganmu
aku sudah tidak mempedulikan penampilanku dihadapanmu
aku sudah tidak peduli tentang dirimu
Kuharap...